Will Never Run Out
LOOK AT ME! FOLLOW ME !
Jumat, 04 Februari 2011
Sabtu, 29 Januari 2011
Sabtu, 08 Januari 2011
Kamis, 25 November 2010
Aktivasi Otak Tengah
Aktivasi otak tengah adalah suatu penemuan fenomenal dalam pendidikan anak. Teori penggunaan otak tengah sebenarnya telah banyak dilakukan pada banyak negara negara di Asia terutama Jepang. Jepang telah lama melakukan praktek aktivasi otak tengah pada anak-anak.Seorang anak yang telah diaktivasi otak tengah akan memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan anak yang otak tengahnya belum di aktivasi.
Kegiatan dengan mata tertutup adalah suatu kegiatan yang paling nyata dapat dilihat. Seorang anak yang telah diaktivasi otak tengahnya (Mid Brain Activated) dapat mempunyai kemampuan luar biasa. Kemampuan ini bahkan sering kali dipertontonkan secara menakjubkan dalam program hiburan sulap. Setelah melihat kemampuan anak yang telah diaktivasi, sebagian besar acara pertandingan sulap di The Master menjadi kurang menarik. Karena hal ini dapat dilakukan sendiri oleh anak-anak polos yang hanya mengikuti training aktivasi otak tengah selama 2 hari. Kemampuan dasar yang dapat dilakukan adalah ‘melihat’ kartu dengan mata ditutup (blind fold). Christofle (9 thn) misalnya, setelah mengikuti training aktivasi otak tengah, dapat mengurutkan seluruh kartu remi sesuai dengan angka, warna dan bentuk gambar kartu dengan mata tertutup. Ia dapat mempergunakan indra raba untuk melihat pola dan warna lengkap dengan angka hanya dengan penglihatan kulit (Skin Vision).
Kemampuan lain yang dapat dilakukan oleh anak-anak ini adalah berjalan dengan mata ditutup, tanpa menabrak. Dilakukan percobaan pada seorang anak yang berjalan dengan mata ditutup kain. Seseorang sengaja menghalangi jalan didepannya. Dia serta merta dapat menghindari rintangan tersebut tanpa menyentuhnya. Seorang anak bahkan dapat mengenali ayahnya diantara kerumunan orang-tua lainnya, tanpa menyentuh dan mendengar suaranya.
Pada tingkatan yang lebih lanjut seorang anak diharapkan dapat ‘melihat’ benda dibalik tembok atau didalam kotak. Ia bahkan dapat menghitung uang yang terdapat dalam dompet seeorang di hadapannya tanpa orang tersebut mengeluarkan dompetnya. Jika seorang anak rajin melatih fungsi otak tengahnya bahkan dia dapat mengharapkan membaca dokumen yang terletak dalam posisi tertutup.
Kemampuan prediksi (memperkirakan apa yang akan terjadi beberapa saat kemudian) adalah kemampuan yang lebih tinggi yang dapat di miliki oleh seorang anak. Seorang anak yang telah mendapat aktivasi otak tengah dapat ‘menduga’ kartu apa yang akan muncul pada saat orang tersebut masih mengocok kartunya. Begitu selesai mengocok, dan memilih sebuah kartu, orang tersebut mengambil sebuah kartu yang ternyata tepat seperti ‘dugaan’ sang anak tersebut.
Aktivasi otak tengah bukanlah suatu hal yang magis atau berbau supranatural. Aktivasi otak tengah dilakukan dengan secara ilmiah. Aktivasi otak tengah ini banyak mempergunakan gelombang otak Alpha. Gelombang otak Alpha di buktikan secara ilmiah adalah gelombang otak yang muncul dominan pada saat kita dalam keadaan relax dan paling kreatif. Gelombang otak ini biasanya dominan pada saat kita bangun tidur, atau dalam keadaan relax di toilet, atau bahkan sedang berendam air panas di bathtub. Tidak heran mengapa Archimedes menemukan hukum Achimedes pada saat dia mandi.
Otak tengah yang teraktivasi memancarkan gelombang otak yang mirip seperti radar. Hal ini membuat pemiliknya mampu melihat benda dalam keadaan mata tertutup. Pada dasarnya, gelombang tersebut terletak di bawah hidung. Hanya mampu mendeteksi benda yang terletak sedikit di bawah hidung.
Latihan yang teratur dapat membuat sang anak menjadi lebih kuat dan mampu melihat benda yang terletak lebih tinggi lagi. Bahkan ada beberapa anak yang dapat medeteksi sampai 360 derajat. Hal itu berarti mereka dapat mendeteksi benda yang terletak di belakang, atas dan semua arah.
Training aktivasi otak tengah telah mulai dilakukan di Indonesia. Saat ini belum banyak orang yang mengetahui keberadaan dari training ini. Training biasanya dilakukan selama 2 hari. Pada saat itu juga biasanya dilakukan training untuk para orang tua. Seperti juga bidang keahlian lainnya, orang tua berperan besar untuk dapat membantu anak mengembangkan potensi otak tengah mereka. Seorang anak dengan otak tengah yang kuat, diharapkan dapat mengembangkan otak kanan dan otak kiri secara lebih maksimal sehingga mereka dapat masuk kategori jenius. Bukan hanya dalam otak kiri (IQ, intelektual) , atau otak kanan (emosional, EQ) tetapi juga dalam ‘Loving Inteligence’. Mereka adalah individu yang seimbang dan mengasihi orang lain seperti sang pencipta mengasihi dia. Sayangnya training aktivasi otak tengah ini hanya dapat dilakukan untuk anak umur 5 – 15 tahun saja.
Kamis, 11 November 2010
Bayaran pengacara gede banget ya..
Gila yah tuh pengacara-pengacara yang di sewa BI untuk mendampingi petingginya yang terkena kasus korupsi dibayar besar sekali..minimal 1 M..gila bener..berapa M yang dihabiskan pemerintah untuk menyewa pengacara? Padahal kan petinggi yang didampingi tuh malah nilep uang negara..mencuri dan merugikan negara ko masih dibela ya ma negara..bukannya negara yang rugi dengan tingkah laku pejabatnya..enak bener jadi pejabat BI..sudah merugikan negara eh dibela juga mana uang pembelaannya banyak bener..pantes aja negara ini miskin terus..uangnya dibuang percuma sih..wah pajak dari masyarakat tuh..ga terima gue kalau pajak dibayar digunakan untuk hal-hal kayak gitu..
Memangnya tuh pejabat BI ga punya uang apa buat bayar pengacara..kan gaji mereka sudah gede..temen gw aja yang baru masuk BI gajinya hampir 10 jt apalagi tuh pejabatnya..
Ehm..bayaran jadi pengacara gede juga ya..ah tau gitu sih dari dulu gue ga masuk biologi..harusnya kuliah di fak. hukum aja ya..kan gajinya gede bo..hihii
Memangnya tuh pejabat BI ga punya uang apa buat bayar pengacara..kan gaji mereka sudah gede..temen gw aja yang baru masuk BI gajinya hampir 10 jt apalagi tuh pejabatnya..
Ehm..bayaran jadi pengacara gede juga ya..ah tau gitu sih dari dulu gue ga masuk biologi..harusnya kuliah di fak. hukum aja ya..kan gajinya gede bo..hihii
Kamis, 04 November 2010
Tragedi Cinta Beda Usia KEKASIH MATI, AYAH MASUK BUI
Seorang bapak bertekad agar putrinya berpisah dari kekasihnya yang sudah beristri dan lebih pantas jadi ayahnya. Ia lantas menyiram pujaan hati anaknya itu dengan bensin dan disulut dengan korek api. "Saya sekarang lega," kata Irwan, sang ayah yang kini mendekam di tahanan.
"Padepokan Ilmu Sejati Ki Haryo Pamungkas" Begitu tertulis di spanduk kuning di depan sebuah rumah kontrakan di ujung sebuah gang kecil di Jalan Kutilang, Sukajadi, Pekanbaru. Jumat (4/8) siang itu, Irwan Rambai Chaniago (54) berjalan menuju rumah Ki Haryo yang dikenal sebagai paranormal. Setelah itu, bapak tujuh anak ini dengan wajah tegang melakukan 31 adegan yang diperintahkan polisi.
Hari itu Irwan harus melakukan adegan saat ia membunuh Ki Haryo Pamungkas. Adegan rekonstruksi ramai diserbu warga. Kasus pembunuhan ini begitu menarik perhatian masyarakat setempat. Sebab, Irwan menghabisi Haryo karena tak setuju anaknya, Erma Fera (26), menjalin kasih dengan pria beristri itu. Meski harus masuk tahanan, Irwan justru merasa lega karena Haryo tidak bakal lagi mengganggu hari-harinya.
Adegan rekonstruksi juga menggambarkan bagaimana cara Irwan membunuh Haryo. Rupanya, Irwan menyiram tubuh Haryo dengan bensin kemudian membakarnya. Haryo sempat dirawat di beberapa rumah sakit. Seminggu kemudian (31/7), Haryo meninggal di Rumah Sakit Tabrani Rab karena luka bakar yang parah di tubuhnya.
RELA MASUK BUI
Uniknya, Irwan tak menyesali perbuatannya. "Selesai sudah masalahnya. Dulu, kepala saya berdenyut bila ingat perangai Fera yang sudah melawan orang tua gara-gara cinta dengan Haryo. Lebih baik saya buat perhitungan dengan kekasih Fera," tutur Irwan saat ditemui di Polsek Sukajadi. "Saya menyesal tapi puas."
Irwan mengisahkan, ia paham Fera menjalin cinta dengan Haryo. Bahkan, mereka sudah sepakat akan menikah. "Saya tidak akan mengizinkan Fera menikah dengan Haryo. Saya sudah berusaha memisahkan Fera dengan orang yang tidak saya sukai. Fera, kan, cantik. Dia juga harus membantu adik-adiknya bila kelak bekerja. Tapi, Fera malah seperti boneka Haryo. Dia mau saja disuruh-suruh."
Menurut Irwan, anak gadisnya susah dilarang. "Sudah berkali-kali saya katakan padanya agar jangan datang lagi ke rumah Ki Haryo. Tapi, Fera tak bisa dilarang," ujar Irwan. Bapak tujuh anak ini juga mengatakan pada Haryo agar jangan lagi mendekati Fera. Namun, Haryo tetap saja berhubungan dengan Fera. Bahkan, Haryo malah melamar Fera. "Saya tidak setuju karena haryo sudah beristri. Apa kata tetangga nanti."
Merasa tak ada jalan lain, Irwan berusaha menyingkirkan Haryo. Hari itu, Irwan pulang ke rumah setelah berdagang daging di Pasar Cipuan. Tak ada makanan di meja karena istri Irwan pergi ke Solok. Fera yang mestinya menggantikan tugas ibunya juga tak ada di rumah. Lantaran capek, Irwan jadi marah. "Hati saya jadi terbakar. Saya jadi emosi. Fera pasti di rumah Haryo," ujar Irwan.
Demi menuntaskan amarah, sambil menenteng bensin, Irwan menuju rumah kontrakan yang ditempati Haryo dengan sepeda motornya. Setiba di sana, Irwan sempat mengetuk pintu. Ki Haryo sendiri yang membukakan pintu. Sejurus kemudian Ki Haryo mengajak Irwan naik ke lantai dua. Irwan kembali minta Haryo agar menjauhi putrinya. "Saya juga minta Haryo untuk tidak mengguna-gunai Fera," papar Irwan.
Namun, Haryo merasa tidak mengganggu Fera. Kemarahan Irwan jadi meledak. Ia segera menyiram tubuh Haryo dengan bensin yang sudah disiapkan. "Lalu, saya melempar korek api ke tubuhnya. Dia sempat turun ke bawah dengan tubuh terbakar."
Irwan mengaku terus mengikuti Haryo yang berguling-guling menahan sakit. Irwan kembali melemparkan sisa bensin yang masih ada di tangannya. Setelah itu, ia kabur dari rumah itu sebelum akhrnya ditangkap polisi. Yang masih membuat Irwan kesal, selama dirawat di RS, Fera terus merawatnya bersama istri Haryo yang datang dari Magelang. "Tapi, sekarang saya sudah lega. Saya rela masuk bui asal anak tidak jadi menikah dengan Haryo," kata Irwan tertunduk.
Irwan tak menyesal meski terancam hukuman berat. Kapolsek Sukajadi AKP Amrozi N mengungkapkan, Irwan akan dijerat pasal 187 KUHP yakin penganiayaan yang menyebabkan korban tewas. Ancaman hukumannya 20 tahun atau seumur hidup," tegas Amrozi.
"Padepokan Ilmu Sejati Ki Haryo Pamungkas" Begitu tertulis di spanduk kuning di depan sebuah rumah kontrakan di ujung sebuah gang kecil di Jalan Kutilang, Sukajadi, Pekanbaru. Jumat (4/8) siang itu, Irwan Rambai Chaniago (54) berjalan menuju rumah Ki Haryo yang dikenal sebagai paranormal. Setelah itu, bapak tujuh anak ini dengan wajah tegang melakukan 31 adegan yang diperintahkan polisi.
Hari itu Irwan harus melakukan adegan saat ia membunuh Ki Haryo Pamungkas. Adegan rekonstruksi ramai diserbu warga. Kasus pembunuhan ini begitu menarik perhatian masyarakat setempat. Sebab, Irwan menghabisi Haryo karena tak setuju anaknya, Erma Fera (26), menjalin kasih dengan pria beristri itu. Meski harus masuk tahanan, Irwan justru merasa lega karena Haryo tidak bakal lagi mengganggu hari-harinya.
Adegan rekonstruksi juga menggambarkan bagaimana cara Irwan membunuh Haryo. Rupanya, Irwan menyiram tubuh Haryo dengan bensin kemudian membakarnya. Haryo sempat dirawat di beberapa rumah sakit. Seminggu kemudian (31/7), Haryo meninggal di Rumah Sakit Tabrani Rab karena luka bakar yang parah di tubuhnya.
RELA MASUK BUI
Uniknya, Irwan tak menyesali perbuatannya. "Selesai sudah masalahnya. Dulu, kepala saya berdenyut bila ingat perangai Fera yang sudah melawan orang tua gara-gara cinta dengan Haryo. Lebih baik saya buat perhitungan dengan kekasih Fera," tutur Irwan saat ditemui di Polsek Sukajadi. "Saya menyesal tapi puas."
Irwan mengisahkan, ia paham Fera menjalin cinta dengan Haryo. Bahkan, mereka sudah sepakat akan menikah. "Saya tidak akan mengizinkan Fera menikah dengan Haryo. Saya sudah berusaha memisahkan Fera dengan orang yang tidak saya sukai. Fera, kan, cantik. Dia juga harus membantu adik-adiknya bila kelak bekerja. Tapi, Fera malah seperti boneka Haryo. Dia mau saja disuruh-suruh."
Menurut Irwan, anak gadisnya susah dilarang. "Sudah berkali-kali saya katakan padanya agar jangan datang lagi ke rumah Ki Haryo. Tapi, Fera tak bisa dilarang," ujar Irwan. Bapak tujuh anak ini juga mengatakan pada Haryo agar jangan lagi mendekati Fera. Namun, Haryo tetap saja berhubungan dengan Fera. Bahkan, Haryo malah melamar Fera. "Saya tidak setuju karena haryo sudah beristri. Apa kata tetangga nanti."
Merasa tak ada jalan lain, Irwan berusaha menyingkirkan Haryo. Hari itu, Irwan pulang ke rumah setelah berdagang daging di Pasar Cipuan. Tak ada makanan di meja karena istri Irwan pergi ke Solok. Fera yang mestinya menggantikan tugas ibunya juga tak ada di rumah. Lantaran capek, Irwan jadi marah. "Hati saya jadi terbakar. Saya jadi emosi. Fera pasti di rumah Haryo," ujar Irwan.
Demi menuntaskan amarah, sambil menenteng bensin, Irwan menuju rumah kontrakan yang ditempati Haryo dengan sepeda motornya. Setiba di sana, Irwan sempat mengetuk pintu. Ki Haryo sendiri yang membukakan pintu. Sejurus kemudian Ki Haryo mengajak Irwan naik ke lantai dua. Irwan kembali minta Haryo agar menjauhi putrinya. "Saya juga minta Haryo untuk tidak mengguna-gunai Fera," papar Irwan.
Namun, Haryo merasa tidak mengganggu Fera. Kemarahan Irwan jadi meledak. Ia segera menyiram tubuh Haryo dengan bensin yang sudah disiapkan. "Lalu, saya melempar korek api ke tubuhnya. Dia sempat turun ke bawah dengan tubuh terbakar."
Irwan mengaku terus mengikuti Haryo yang berguling-guling menahan sakit. Irwan kembali melemparkan sisa bensin yang masih ada di tangannya. Setelah itu, ia kabur dari rumah itu sebelum akhrnya ditangkap polisi. Yang masih membuat Irwan kesal, selama dirawat di RS, Fera terus merawatnya bersama istri Haryo yang datang dari Magelang. "Tapi, sekarang saya sudah lega. Saya rela masuk bui asal anak tidak jadi menikah dengan Haryo," kata Irwan tertunduk.
Irwan tak menyesal meski terancam hukuman berat. Kapolsek Sukajadi AKP Amrozi N mengungkapkan, Irwan akan dijerat pasal 187 KUHP yakin penganiayaan yang menyebabkan korban tewas. Ancaman hukumannya 20 tahun atau seumur hidup," tegas Amrozi.
Fall 2010 fashion trends: Autumn / Winter 2010
With Spring behind us it's time to look forwards to the coming cooler weather, the fashion it will bring, and the impact it will have on next year. Yes, Autumn / Fall 2010 fashion trends are on the horizon. With the new season comes a lot of new looks and, for those that aren't new, new takes on established fashion trends.
Read on to find the latest details on Autumn / Fall 2010 fashion trends. And don't forget that this guide is constantly updated, so if you don't want to miss a thing be sure to subscribe to our free fashion newsletter or get all of 2010's and 2011's fashion trends live by subscribing to our RSS feed!60s dress / full skirt: women's trend
It's no great accident that the popularity of Mad Men has coincided with a resurgence in early '60s fashion. A sartorial inspiration to men and women alike, we've seen an avalanche of elements from the era spill over into fashion's impressionable mind; and the bulk of the torrent is yet to come.
So say bonjour to fuller figures and longer hemlines as the skirt and dress silhouettes of the late '50s / early '60s swing their way back onto the scene as a 2010 / 2011 fashion trend.
Full '60s dress at Louis Vuitton A/W 2010
'60s dress trend: what is it?
When we talk about the '60s dress or skirt in this context, we're not talking about the later, mod '60s movement of miniskirts and teeny shift dresses. We're talking about early '60s ladylike dressing that flowed on from the late 1950s.Dress Styles
Full skirts: the '60s housewife
Think Betty Draper: the overflow of '50s prom style dresses into '60s day wear. Full, below-the-knee circle skirts, cinched in waists, and prim, proper styling.- Look to Louis Vuitton and Prada who both put ladylike full skirts on their runways for the Fall 2010 season, particularly in heavier fabrics like wool blends.
- For Spring 2011 look to bright, fresh colours and pastels, and prints like florals or stripes (see Jayson Brunsdon Spring 2010 for some great examples).
Full dress at Jayson Brunsdon, S/S 2010
The granny skirt
Don't panic about the name of this one; this look actually was commonly known as the granny skirt back in the '60s.Longer, usually gathered or pleated, often with a ruffled hem, the granny skirt is as it sounds: a young take on grandma dressing. It falls rather than puffs out too much and is more understated - think sixties office girl. If I'm to stick with the Mad Men analogy, this is the style you'd more likely spot on Peggy Olsen. The key to pulling off this look today is to either make it completely effortless, or surprisingly sexy.
- Avoid looking dowdy by pairing with a fitted top; or sex it up with a sheer blouse.
- For an authentic look pair with flats or dainty kitten heels. To modernise, stick with a pair of high heels.
- Sweeten it up with a pair of little bobby socks under shoes a la Marc Jacobs (see the inspiration gallery).
Full skirt at Louis Vuitton, A/W 2010
The bombshell: sheath skirts and dresses
There's no doubt that, as the trend stands to date, the full skirt is the silhouette du jour. But that doesn't mean there aren't other options for a sensual, early '60s look. A straight cut sheath or pencil skirt is the ultimate in creating a 1960s hourglass shape - not only cinching in the waist, but clinging to the hips as well. Think Man Men bombshell Joan Holloway (yes I know - another Mad Men allusion. The characters just fit so perfectly.)- Look for skirts that are straight, high waisted, below knee with a kick pleat or slit at the back.
- You can also look for fitted sheath dresses. These are great sleeveless or with classic three-quarter sleeves.
- The peg-top skirt is another alternative - full at the waist with small darts or pleats, and tapering narrowly to the hem.
Sheath dress at L'Wren Scott, S/S 2010
Langganan:
Postingan (Atom)